Kamis, 01 Mei 2014

Koleksi Terbaru Dian Pelangi

Seperti biasanya dan sudah menjadi ciri khas Dian Pelangi, tie dye dengan warna pastel seperti pink, ungu, dan minty green, memberi kesan yang feminin juga akan tampak pada koleksi terbarunya kali ini.  Koleksi terbaru busana muslim Dian Pelangi untuk Ramadhan Rose juga tampak beragam seperti busana muslim panjang bermodel kaftan, blouse, celana dan variasi jaket yang dituangkan pada material seperti sifon dan ceruti . Dan sebagai pelengkap yang sesuai dengan temanya yaitu Ramadhan Rose, Dian Pelangi memberikan aksesori kelopak bunga mawar besar diatas hijab. 
Mau tahu seperti apa koleksi terbaru busana Muslim Dian Pelangi?





Ada beberapa koleksi sebenarnya sudah pernah ditampilkan Dian Pelangi pada koleksi yang bertajuk sailorita, seperti skirt warna kuning dan cardigan. Untuk rancangan ramadhan rose ini Dian Pelangi juga terinspirasi dari lawatan terakhirnya ke istana Buckenberg - Jerman yang penuh dengan nuansa bunga. Jadi secara garis besar Dian Pelangi ingin menjangkau konsumen wanita muslim diluar Indonesia. 





Koleksi busana Ramadhan Rose milik dian pelangi ini juga akan dipamerkan pada pameran busana Jakarta Islamic Fashion Week yang akan digelar pada tanggal 26 Juni nanti. Fashion Show Dian Pelangi kebagaian di hari ketiga bersama perancang muda  lain seperti Ria Miranda, Lulu Elhasbu dan Gaida.

Rabu, 30 April 2014

Dian Pelangi siap Tampil di New York fashion Week


Dian Pelangi (Foto: Instagram)  

GAGAL tampil di Paris Fashion Week, Dian Pelangi rupanya tidak patah arang. Sebab, desainer papan atas Indonesia itu justru berencana tampil di New York Fashion Week.

Pada September mendatang, Dian mendapat kesempatan untuk tampil di panggung fashion show bergengsi tersebut. Diakuinya, hal ini merupakan sebuah tantangan besar dalam kariernya menjadi desainer.

"Saya diundang ke New York Fashion Week, September mendatang. Senang banget dan ini tantangan, walaupun baru ngomongin soal inspirasi," ucap Dian usai peragaan busana di Fashion Nation, Senayan City, Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Untuk acara tersebut, Dian bahkan sudah berencana menghadirkan karya yang kental dengan nuansa Indonesia. Dalam hal ini adalah tenun. Menurut Dian, kain tersebut lebih mudah diterima apalagi jika ditujukan untuk musim dingin.

"Pasti bawa kain Indonesia, tapi yang paling kuat tenun karena saat saya tunjukin kain dari Indonesia, mereka paling suka tenun karena tebal. Apalagi busana saya juga tertutup jadi bisa untuk winter," terangnya.

Sementara itu, usai New York Fashion Week, Dian rencananya tampil di Los Angeles Fashion Week pada Oktober 2014. Tentunya, hal tersebut menjadi satu kesempatan untuk mengenalkan busana muslim lebih luas lagi.

"Ini kesempatan juga buat saya, apalagi ini pertama kalinya menampilkan busana muslim di fashion week internasional," tutupnya.

Selasa, 29 April 2014

Dian Pelangi-Ria Miranda Ramaikan Fashion Nation


detail

UNTUK pertama kalinya, ajang Fashion Nation menghadirkan rangkaian koleksi busana muslim. Desainer Ria Miranda dan Dian Pelangi berkesempatan membuka peragaan busana di hari kedua ini.

Pada ajang Fashion Nation kali ini, Dian menghadirkan koleksi yang bertema pop batik dengan nuansa tahun 1960-an. Menurutnya, busana tersebut sesuai dengan konsep make up yang dihadirkan oleh Wardah, yakni cat eye.

"Kalau cat eye itu kan identik dengan 60-an. Jadi, aku sesuaikan dengan busana ini," jelasnya di Senayan City, Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Dian sendiri juga menuturkan alasannya memilih batik untuk peragaan busana kali ini.

"Aku ingin mengulang sukses jumputan dan batik juga bisa seperti itu. Anak-anak muda yang pakai," imbuhnya.

Sementara itu, jika busana Dian Pelangi lebih retro, lain halnya dengan Ria Miranda. Di peragaan kali ini, Ria hadir dengan busana yang lebih kekinian. Melalui tema Haru by Ria Miranda, desainer berbakat itu juga menampilkan busana dengan warna yang lebih soft. Tentu saja hal ini sesuai dengan karakter dari Ria Miranda sendiri.

Senin, 28 April 2014

Napak Tilas Butik Dian Pelangi di Palembang



detail

JAUH sebelum namanya mencorong dan karyanya booming di kancah mode Tanah Air, karya dari label Dian Pelangi berawal di rumah yang berada di Komplek Permata Griya Blok E2 Palembang, Sumatera Selatan.

Kurang lebih 22 tahun yang lalu, label Dian Pelangi pun lahir. Sejumlah busana menarik dengan corak warna warni dan berbahan jumputan menjadi cikal bakal jualan label ini.

"Awal Dian Pelangi ya di sini. Ini galeri pertama Dian Pelangi,"ujar Ir Djamaloedin Sochib, ayah Dian Pelangi di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/9/2013).

Sang ayah bercerita bahwa awal mula butik Dian Pelangi dimulai dengan kesukaan sang istri yang begitu suka dengan kain Palembang.

"Ibu itu suka sekali kain Palembang lama yang ditumpukin. Tapi bapak melihat bahwa kain jumputan itu bagus tapi kurang sentuhan. Banyak kekurangannya. Pertama jumputan Palembang sampai sekarang banyak yang luntur. Nah bapak yang orang Pekalongan kan tahu warna dan tahu obat mencoba menyuruh ibu untuk membuat yang tak luntur. Jadi kami membuat jumputan yang ditanggung tak luntur,"paparnya.

Dilanjutkannya, sebelum beranjak sukses mengolah jumputan, Ir Djamaloedin Sochib dan istri lebih dulu menjual batik Pekalongan yang diproduksi adik Djamaloedin.

"Adik saya itu bikin batik duluan, tapi monoton. Ibu pun tidak puas dan mau bikin sendiri,"tuturnya.

Dari sana, ia dan istri pun membuat sendiri kain yang sesuai gambaran keinginannya dengan label Dian Pelangi.

"Setelah Dian lahir, resmilah dipakai nama Dian Pelangi. Jadi nama jumputan Palembang panggilannya kain pelangi,"tutupnya.

Minggu, 27 April 2014

PFW, Dian Pelangi Speechless Ketemu Dakota Fanning


detail

BERKESEMPATAN menonton langsung perhelatan Paris Fashion Week, Dian Pelangi tak hanya mendapatkan inspirasi fashion semata. Di luar itu, kebahagiaan yang tak kalah penting ialah kesempatan dirinya bertemu artis ternama.

Selain desainer, ajang Paris Fashion Week (PFW) memang bertabur bintang. Tak heran, Dian yang sempat menghadiri acara itu belum lama ini berkesempatan bertemu para bintang yang selama ini hanya dinikmati lewat layar kaca. Salah satunya ialah Dakota Fanning.

"Saya speechless banget ketemu Dakota. Itu lagi party Louis Vuitton," tuturnya kepada Okezone melalui sambungan telefon, baru-baru ini.

Selain Dakota, Dian juga melihat beberapa wajah tenar yang tak sempat didekatinya langsung.

"Di situ yang hadir banyak orang-orang fashion semua. Jadi pas lagi minum, Dakota itu di depan saya sama adiknya. Speechless banget dan akhirnya minta foto bareng," tutupnya.

Sabtu, 26 April 2014

Karir Dian Pelangi Bermula dari Boneka Barbie

Karir Dian Pelangi Bermula dari Boneka Barbie
 
Saat Dian Pelangi sedang dirias, tiba-tiba Ascia Al Faraj "memaki" Dian. "I hate you. You made me buy a lot of clothes here," ujar fashion blogger asal Kuwait tersebut, lantas tertawa. Dian membalas candaan temannya itu dengan senyuman dan berkata, "I'm glad you enjoy it."

Pagi itu ditemui di Gandaria City, Jakarta tepat pukul 10 pagi, Dian memakai jilbab berwarna kuning yang dilingkari aksesori hair band warna emas ala Bohemian Bourgeois, yang sedang menjadi tren di Paris. Bohemian Bourgeois dikenal sebagai BoBo, yakni aliran mode yang mengeksplorasi gaya hidup kelas menengah di Paris. Dian tampak mempesona.

Tapi jangan bayangkan Dian sudah trendy sejak kecil. Ia ingat betul, jilbab pertamanya adalah kain kotak paduan warna biru dan oranye. Ia melipatnya menjadi segitiga, lalu dipakainya tanpa "embel-embel" lain. Ia mulai berjilbab sejak duduk di bangku kelas I sekolah dasar, tapi masih “buka-tutup”.

Dian mengenal jilbab dari ibunya, Hernani Djamaloedin, pemilik butik muslim yang menanamkan tradisi Islam yang kuat kepadanya. Kalau azan subuh berkumandang, Dian akan dipaksa bangun untuk menunaikan salat. Jika tidak segera bangun, air dingin akan membanjiri wajahnya. Bahkan, sang ibu selalu mendatangkan guru mengaji setiap hari untuknya. "Ibu memang keras," ujar pengagum penyanyi Craig David ini.

Selain ketaatan pada agama, ajaran keras Hernani membuat Dian terampil menjahit dengan tangan sejak masih di bangku kelas II sekolah dasar. Rancangan pertama Dian adalah dress seksi untuk boneka Barbie-nya. Busana itu ia buat dari bahan katun.

Yang jelas, bakat Dian kecil bukan cuma menjahit. Ada bakat terpendam lain yang dimilikinya: menjadi kiper. Dian kecil memiliki hobi bermain sepak bola bersama teman-temannya di kompleks rumahnya di Permata Griya, Palembang, setiap sore. Tidak jarang, saat menjadi kiper, bola menyambar wajahnya. Bagi dia, itu sudah biasa. Tak aneh, saat masih kecil, kulit Dian dekil. Ia juga bertubuh kurus. "Jauh, deh, sama yang sekarang," kata Dian, yang berkulit bersih dan terang, sambil terbahak.

Jumat, 25 April 2014

Ragam Style Hijabers di Acara Peluncuran Buku Dian Pelangi

BBB BOOK

Sudah tahu ‘kan kalau Dian Pelangi baru saja merilis buku terbarunya yang berjudul Brain Beauty Belief

Jika belum, Anda bisa membaca terlebih dahulu ulasan Ketupatkartini tentang hal tersebut di sini. Pada buku keduanya ini, Dian mencoba berbagi pengalaman menarik mengenai dunia fashion dan hijab. Tak hanya itu saja, buku ini juga berisi banyak tips mix n match fashion hijabers mulai dari gaya casual, sampai yang glamor sekalipun. Menarik, ya?

Bagi yang waktu itu sempat hadir ke acara peluncuran buku Dian Pelangi, bagaimana suasana dan dekorasi acaranya menurut Anda? Sungguh menarik dan menggemaskan, bukan? Untuk yang tidak sempat hadir, saya merangkum keseruan suasana acaranya untuk Anda.