Senin, 28 April 2014

Napak Tilas Butik Dian Pelangi di Palembang



detail

JAUH sebelum namanya mencorong dan karyanya booming di kancah mode Tanah Air, karya dari label Dian Pelangi berawal di rumah yang berada di Komplek Permata Griya Blok E2 Palembang, Sumatera Selatan.

Kurang lebih 22 tahun yang lalu, label Dian Pelangi pun lahir. Sejumlah busana menarik dengan corak warna warni dan berbahan jumputan menjadi cikal bakal jualan label ini.

"Awal Dian Pelangi ya di sini. Ini galeri pertama Dian Pelangi,"ujar Ir Djamaloedin Sochib, ayah Dian Pelangi di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/9/2013).

Sang ayah bercerita bahwa awal mula butik Dian Pelangi dimulai dengan kesukaan sang istri yang begitu suka dengan kain Palembang.

"Ibu itu suka sekali kain Palembang lama yang ditumpukin. Tapi bapak melihat bahwa kain jumputan itu bagus tapi kurang sentuhan. Banyak kekurangannya. Pertama jumputan Palembang sampai sekarang banyak yang luntur. Nah bapak yang orang Pekalongan kan tahu warna dan tahu obat mencoba menyuruh ibu untuk membuat yang tak luntur. Jadi kami membuat jumputan yang ditanggung tak luntur,"paparnya.

Dilanjutkannya, sebelum beranjak sukses mengolah jumputan, Ir Djamaloedin Sochib dan istri lebih dulu menjual batik Pekalongan yang diproduksi adik Djamaloedin.

"Adik saya itu bikin batik duluan, tapi monoton. Ibu pun tidak puas dan mau bikin sendiri,"tuturnya.

Dari sana, ia dan istri pun membuat sendiri kain yang sesuai gambaran keinginannya dengan label Dian Pelangi.

"Setelah Dian lahir, resmilah dipakai nama Dian Pelangi. Jadi nama jumputan Palembang panggilannya kain pelangi,"tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar