Kondisi tersebut telah mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri pakaian atau busana muslim. Seperti terjadi dalam industri garmen pada umumnya, berkembangnya permintaan produk busana akan selalu diikuti oleh perkembangan desain-desain dan mode baru. Hal itu juga terjadi dalam industri busana muslim. Meningkatnya permintaan busana muslim dan makin populernya citra busana muslim di masyarakat, makin berkembang pula desain-desain baru dan mode-mode busana muslim.
Namun demikian bagi Iva Lativah, pemilik Iva Gallery, yang telah menggeluti industri busana muslim sejak tahun 1988, terjun ke industri busana muslim bukan hanya sekedar menggeluti bisnis untuk mencari keuntungan semata. Namun, lebih dari itu, Iva memiliki dua motivasi lain yang sangat kuat tertanam di dalam jiwanya, yaitu menjalankan syiar Islam, khususnya dalam tata cara berpakaian bagi kaum muslimat sesuai dengan tuntunan agama Islam dan sekaligus membantu kalangan petani sutera alam di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat yang selama ini cenderung selalu menjadi warga masyarakat yang terpinggirkan dari sisi kesejahteraan ekonominya.
Kedua motivasi itulah yang menggerakan semangat putri mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat itu untuk berkarya memanfaatkan kain sutera alam produksi para petani di Kabupaten Garut menjadi produk busana muslim bernilai seni dan bernilai tambah tinggi. Padahal selama ini produk kain tenun sutera alam produksi petani di wilayah Kabupaten Garut seringkali dicampakkan pembeli dan dipandang sebelah mata oleh kalangan industri garmen di dalam negeri sendiri, dengan alasan mutunya kurang baik.
Dengan didorong motivasi tersebut saya terus berupaya untuk memanfaatkan kain tenun sutera produksi petani sutera alam di Kabupaten Garut agar bisa diolah menjadi produk busana yang indah, menarik dan bernilai tinggi. Karena, itulah satu-satunya cara untuk mengangkat citra kain tenun sutera alam Garut sekaligus untuk mengangkat nasib para petani suter alam di sana, kata Iva.
Karena itu, Iva kemudian memfokuskan dan mengkhususkan diri dalam kegiatan industri busana muslim dari kain tenun sutera alam asal Kabupaten Garut. Sejak pertama kali terjun ke dunia bisnis industri garmen, Iva pun secara konsisten terus menekuni industri busana muslim dari bahan kain tenun sutera alam Kabupaten Garut . Busana muslim dari kain tenun sutera alam produksi Iva kini telah memiliki segmen pasar tersendiri di kalangan kaum muslimat, terutama untuk busana muslim untuk keperluan pesta dan acara resmi.
Secara umum industri busana muslim di tanah air mengalami perkembangan yang cukup pesat mulai dekade 1990-an sampai sekarang. Kini para wanita muslim apabila menghadiri acara-acara resmi lebih suka memakai busana muslim, termasuk para ibu-ibu Dharmawanita, sekitar 95% lebih memilih untuk memakai busana muslim. Sejalan dengan tumbuhnya permintaan masyarakat konsumen dan perkembangan zaman, industri busana muslim pun kini terus berkembang mengikuti pasar, kata Iva.
Iva yang dibantu sejumlah saudara dan kerabat keluarga mengolah kain tenun sutera alam yang masih polos produksi petani sutera alam Kabupaten Garut menjadi kain batik sutera alam bermotif kontemporer hasil kreasi Iva sendiri. Kadang-kadang Iva juga menggunakan motif-motif batik tradisional yang dikombinasikan dengan motif kontemporer hasil kreasinya. Semua proses pembatikan, pencelupan warna dan pelukisan motif dilakukan secara hand made. Sampai saat ini Iva telah mengasilkan lebih dari 1.000 motif batik dan lukisan kain tenun sutera. Masing-masing motif sangat eksklusif karena hanya dibuat untuk satu stel busana muslim.
Kain tenun sutera alam yang sudah menjadi kain batik yang indah dan bernilai seni tinggi itu Made in Indonesiakemudian dirancang menjadi busana muslim yang indah dan menarik. Untuk pengerjaan pemotongan dan penjahitan kain batik sutera alam, Iva tidak mengerjakannya sendiri melainkan meminta dukungan para penjahit kepercayaannya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Iva mengaku tidak kesulitan mendapatkan bahan baku kain tenun sutera, karena pasokan kain tenun sutera dari para petani sutera alam di Kabupaten Garut saja sudah cukup memenuhi kebutuhan bahan baku untuk produk busana muslimnya. Setiap bulannya rata-rata Iva menerima pasokan sampai ratusan meter persegi kain tenun sutera dari petani sutera alam Garut. Dengan semangat membantu para petani sutera alam Kabupaten Garut, Iva tetap membeli kain tenun sutera berapa pun volume yang dipasok petani walaupun stok kain tenun sutera yang ada di gudang masih tersedia cukup banyak.
Stok kain tenun sutera alam kami kadangkadang agak lama habis terutama karena proses produksi batik kontemporer kami agak lama, terutama kalau saya sedang tidak dalam mood yang baik, sehingga inspirasi dan kreasi itu tidak muncul. Selain itu, semua proses produksi dilakukan secara hand made dan tradisional sehingga proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama, kata Iva.
Dengan sentuhan nilai seni tinggi, Iva bisa menjual setiap stel busana muslim lengkap dengan kerudung, selendang, pakaian atasan dan bawahan (baju panjangnya) dengan harga cukup tinggi. Setiap stel busana muslim karya Iva dijual dengan harga rata-rata Rp 3,5 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar